Kami merekomendasikan paket wisata rental mobil Solo
ke Candi Sewu jika Anda menyukai segala hal tentang candi. Wisata ini juga
cocok untuk para pencinta peninggalan kebudayaan Nusantara.
Candi Sewu bertempat di
Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa
Tengah.Gugus Candi Sewu terletak sekitar 800 meter sebelah selatan gugus Candi
Prambanan. Maka dari itu, Candi Sewu masih termasuk dalam kawasan wisata Candi
Prambanan.
Bukan hanya Candi Sewu
dan Candi Prambanan saja yang masuk dalam kompleks wisata Candi Prambanan
tetapi juga Candi Bubrah, Candi Lumbung, Candi Gana, Candi Kulon, dan Candi
Lor.Ditemukannya banyak candi dan situs purbakala di lembah Prambanan hingga
pegunungan Sewu ini mengindikasikan bahwa lokasi ini adalah kawasan penting
dalam kehidupan urban masyarakat Jawa dahulu. Namun, kali ini, IxoTransport
hanya akan mendeskripsikan sekelumit tentang Candi Sewu.
Candi Sewu adalah bukti bahwa
saat candi tersebut dibangun, rakyat beragama Hindu dan Budha hidup damai
berdampingan. Bagaimana tidak, letak Candi Sewu, Candi Budha terbesar setelah
Candi Borobudur, berdekatan dengan Candi Prambanan yang merupakan candi untuk
beribadat umat Hindu.
Candi Sewu dibangun pada
sekitar abad kedelapan atas perintah dua penguasa Kerajaan Mataram, Rakai
Panangkaran dan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Kerajaan Mataram, walaupun
rajanya beragama Hindu, mendapat pengaruh kuat dari Wangsa Syailendra yang beragama
Budha. Candi Sewu yang dibangun oleh penguasa beragama Hindu ini diperkirakan
diperuntukkan kepada penganut agama Budha.
Mengenai asal-usul dan
arti nama Candi Sewu, dalam bahasa Jawa, Sewu berarti “Seribu”. Meskipun
demikian, gugus Candi Sewu tidak benar-benar berisi seribu candi. Hanya memang
jumlahnya banyak, relatif lebih banyak daripada gugus candi yang sudah
ditemukan lainnya. Penamaan candi ini diberikan oleh masyarakat berdasarkan
kisah Roro Jonggrang yang minta dibuatkan seribu candi.
Gugus Candi Sewu terdiri
dari satu candi utama, delapan candi pengapit (candi antara), dan 240 candi
perwara. Candi utama terletak di tengah, dikelilingi candi pengapit dan candi
perwara di empat sisinya. Susunan candi-candi simetris.
Saat gempa Jogja 2006,
Candi Sewu rusak parah. Candi utama rusak paling parah. Keretakan dan rekahan
antarsambungan batu terlihat. Kerangka besi pun perlu dipasang di empat sudut
bangunan agar candi utama tidak roboh. Beberapa minggu usai gempa, situs ini
dibuka untuk umum. Akan tetapi, pengunjung tidak bisa mengunjungi candi utama
dengan alasan keamanan. Kini, kerangka logam penopang candi telah dilepas
karena sudah dipugar. Pengunjung pun sudah dapat masuk ke ruang candi utama.